ALVI HADI SUGONDO " SENI MEMBANGKITKAN SEMANGAT HIDUP OPTIMIS"



Alvi Hadi Sugondo berkata, banyak orang gagal bukan karena kurangnya kemampuan tapi lemahnya keyakinan. Ini bukan salah siapa-siapa, karena keyakinan itu bukan sesuatu yang bisa dibuat kapan saja. Keyakinan adalah sesuatu yang datang dari dalam, proses dari pemahaman serta pemikiran yang matang.
 
Alvi Hadi Sugondo menambahkan, mengapa banyak orang lemah keyakinan? Karena keyakinan adalah sebuah usaha yang dikombinasikan dari beberapa factor. Faktor pembelajaran, factor penghayatan dan factor keberanian.

Menurut Alvi Hadi Sugondo, masing-masing factor jika bertemu dalam satu garis lurus maka timbulah keyakinan. Contoh, jika anda ingin melompat ke sebuah sungai dengan lebar 3 meter didepan, apa yang akan anda lakukan?

Faktor pertama muncul, yaitu pembelajaran. Anda sudah pernah belajar teknik melompat jauh, dan pembelajaran itu sudah dalam fase ahli. Artinya anda memiliki keyakinan diri untuk bisa melakukan lompatan, karena ada factor pembelajaran ini.

Faktor penghayatan, artinya anda memiliki keyakinan diri karena menghayati bahwa lebar sungai itu adalah jarak yang wajar dan bisa anda prediksi sebelumnya. Anda menghayati dengan penuh focus bahwa itu bisa dilakukan.

Dan terakhir factor keberanian. Anda memiliki cukup keberanian untuk bertindak untuk melompat kesungai itu dengan resiko yang sudah diperhitungkan. Baca cara amembakar semangat yang loyo

"Dengan adanya ketiga factor tersebut maka  anda akhirnya melompat ke seberang sungai itu hingga sukses tanpa hambatan.
Keyakinan datang dari tiga factor diatas, pembelajaran, penghayatan dan keberanian. Walaupun ada beberapa factor lain juga yang mendukung" ujar Alvi Hadi Sugondo

Namun ada kondisi perkecualian, walau ada 3 faktor diatas tapi masih sulit melakukan take action, yaitu kondisi traumatis. Berikut solusi praktisnya, jika memang ada.

Berapa banyak orang yang ingin buka usaha tapi tak jadi karena kekurangan factor ini. Ada pembelajaran, bahwa ia sudah belajar ilmu bisnis, ada penghayatan bahwa ia bisa menghayati bahwa itu bisa dilakukan, namun tak ada keberanian untuk melaksanakan.
Atau ada keberanian saja tapi tak ada pembelajaran dan penghayatan, maka itu bentuk kenekatan. Bisa terlaksana tapi berpotensi akan gagal sia-sia. 

Jadi, keyakinan itu harus disertai minimal 3 faktor tadi, maka keyakinan akan tumbuh dengan kokoh. Apapun yang akan dilakukan, dengan minimal 3 faktor tadi akan berjalan dengan baik.

Keyakinan adalah sesuatu yang bagus untuk dimiliki. Jika anda ingin melakukan sesuatu harus yakin diawal, diproses dan diakhir. Tanpa keyakinan disemua prosesnya, maka keyakinan itu seperti bensin, akan habis ditengah jalan. Anda harus memiliki daya tahan keyakinan yang kuat hingga tak akan berhenti ditengah jalan.

"Mengapa keyakinan itu seperti energi? Karena keyakinan itu ibarat listrik, ia memberi energi pada diri kita. Semakin yakin maka energi yang dihasilkan semakin besar.  Karena itu, pelajari ilmu keyakinan ini, maka energy pada diri akan berlipat ganda" ujar Alvi Hadi Sugondo

Optimis adalah nama lain dari bentuk keyakinan. Optimis merupakan energy yang tak terlihat namun mewarnai seluruh tindakkan kita. Orang yang optimis terlihat jelas, dibanding yang pesimis. 

Seni hidup optimis adalah sebuah pola pikir dimana selalu ada harapan dan kesempatan pada sesuatu, walaupun berpotensi gagal. Orang optimis focus pada kepositifan. Jika anda ingin mengetes apakah orang ini optimis atau pesimis, gampang saja.

Ambil gelas dan isi dengan setengah air, lalu tutup gelas itu. Tanyakan pada orang yang ingin anda tes apakah dia berpola pikir optimis atau pesimis. 

Jika ia menjawab ada setengah kosong air maka ia berpotensi berpola pikir pesimis, dan jika menjawab ada setengah air maka ia berpola positif.

Orang yang positif selalu focus pada kepositifan, tak perduli apakah disitu ada hal yang negative. Sementara orang yang berpola pesimis melihat hal-hal yang negatif walau disitu ada hal yang positif.  Ini soal cara pandang dan kefokusan saja. Tapi sangat menentukan apa yang mereka kerjakan dan hasilkan.

Intisari dari tulisan ini adalah, selalu belajar melihat hal-hal yang positif diantara hal negative, karena apa yang anda pikirkan akan berpotensi dengan apa yang akan anda lakukan, dan apa yang anda lakukan berpotensi dengan hasil yang anda dapatkan. Jadi tetaplah selalu berpikir optimis.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "ALVI HADI SUGONDO " SENI MEMBANGKITKAN SEMANGAT HIDUP OPTIMIS""

Posting Komentar